Komponen dalam Refrigeration System ANPA
08114122629
Di negara dengan iklim tropis seperti Indonesia, adanya sistem refrigerasi alias refrigeration system adalah sebuah kebutuhan untuk menunjang aktivitas sehari-hari yang nyaman. Bahkan, penggunaan sistem ini sebenarnya juga bisa Anda temukan secara luas di sektor industri sekalipun. Akan tetapi, sebenarnya seperti apa ya cara kerja sistem refrigerasi sendiri?
Untuk membantu Anda lebih memahami cara kerja sistem refrigerasi, Anda juga harus tahu dan mengenal apa saja komponen yang terdapat di dalam refrigeration system itu sendiri. Dan di dalam artikel ini, Anda bisa simak penjelasan detail mengenai keempat komponen sistem refrigerasi yang telah menjamin kinerja optimal sistem tersebut. Apa saja, ya?
Apa Itu Refrigeration System?
Secara garis besar, refrigeration system alias sistem refrigerasi adalah proses pendinginan yang melibatkan pembuangan panas pada temperatur yang lebih tinggi. Dengan demikian, bisa dibilang juga bahwa sistem refrigerasi adalah sebuah teknologi yang menggerakkan panas dari temperatur yang lebih rendah ke temperatur yang lebih tinggi.
Penggunaannya sendiri tak hanya bisa Anda temukan dalam perangkat air conditioning saja, tapi juga pompa panas. Dan untuk kebutuhan industri, salah satu contoh utama penggunaan sistem refrigerasi yang paling umum adalah untuk mendinginkan makanan agar tidak cepat rusak, sekaligus air conditioning dalam kantor.
4 Komponen Utama dalam Sistem Refrigerasi
Dalam sistem refrigerasi, terdapat 4 (empat) komponen utama, yaitu kompresor, kondensor, alat atau perangkat ekspansi, dan evaporator. Dan berikut ini adalah penjelasan untuk masing-masing komponen tersebut.
Kompresor.
Kompresor merupakan komponen penting dalam tahap pertama siklus sistem refrigerasi, yaitu kompresi. Komponen ini dibutuhkan untuk meningkatkan tekanan gas. Dalam prosesnya, refrigeran memasuki kompresor sebagai gas bertekanan dan bersuhu rendah, dan kemudian keluar sebagai gas bertekanan bersuhu tinggi.
Proses kompresi sendiri dapat dicapai melalui berbagai proses mekanis. Oleh karena itulah biasanya perangkat HVAC dan refrigerasi menggunakan beberapa desain kompresor. Dan beberapa jenis kompresor yang paling populer seperti reciprocating compressor, scroll compressor, dan rotary compressor.
Kondensor.
Sementara itu, kondenser adalah salah satu dari dua jenis penukar panas yang digunakan di dalam siklus refrigeration system basic. Komponen yang satu ini mendapatkan pasokan refrigeran gas bertekanan dan bersuhu tinggi, yang keluar dari kompresor.
Fungsi kondensor adalah untuk menghilangkan panas dari gas refrigeran panas sampai mengembun jadi cair, atau yang disebut sebagai proses kondensasi alias pengembunan. Setelah proses kondensasi terjadi, refrigeran berubah wujud menjadi cairan bertekanan tinggi dan bersuhu rendah, yang kemudian dialirkan ke perangkat ekspansi dalam sistem refrigerasi.
Perangkat ekspansi.
Dalam sistem refrigerasi, perangkat ekspansi tersedia di pasaran dalam banyak pilihan desain. Beberapa opsi yang populer digunakan misalnya katup ekspansi termal (thermal expansion valve alias TEV), katup ekspansi termostatis (thermostatic expansion valve alias TXV), dan yang terkini adalah katup ekspansi elektronik (electronic expansion valve alias EEV) yang lebih canggih.
Terlepas dari seperti apa konfigurasinya, fungsi dari komponen dalam sistem refrigerasi yang satu ini selalu sama, yaitu untuk menimbulkan penurunan tekanan setelah refrigeran dialirkan keluar dari kondensor. Adanya penurunan tekanan ini akan mengakibatkan sebagian refrigeran mendidih dengan cepat, dan kemudian menghasilkan campuran dua fase.
Proses penurunan tekanan tersebut disebut sebagai flashing. Dan proses Ini sendiri membantu sistem untuk memicu kinerja atau fungsi dari komponen berikutnya dalam sistem refrigerasi, yaitu evaporator.
Evaporator.
Komponen terakhir dalam sistem refrigerasi adalah evaporator, yang juga merupakan komponen penukar panas kedua dalam sirkuit refrigerasi standar. Dan seperti halnya kondensor, evaporator mendapatkan namanya dari fungsi dasarnya, yaitu untuk menghasilkan uap dari cairan.
Dalam sistem refrigerasi, evaporator merupakan ujung atau akhir siklus, di mana sistem air conditioning menyerap panas. Hal tersebut terjadi ketika refrigeran memasuki evaporator sebagai cairan bersuhu rendah pada tekanan rendah, dan kipas akan mendorong udara di seluruh bagiannya untuk mendinginkan udara dengan cara menyerap panas dari ruang ke dalam refrigeran.
Setelah itu, refrigeran akan dibawa kembali ke kompresor, di mana siklus dalam refrigeration system pun kembali berulang dari awal. Dan dengan begitu, seperti itulah cara kerja siklus sistem refrigerasi. Semoga penjelasan di atas membantu Anda jadi lebih paham, ya!